Malam Tahun Baru
Kisah George dan Idul Adh-ha … [Must Read!]
Mohon dibaca dan direnungi berdasarkan realita kita dengan seksama…
George (50 th) tinggal bersama istri, dan dua orang anaknya (Tony & Julia) di Washington. Menjelang datangnya bulan Dzul Hijjah, George dan istri serta anak-anaknya mengikuti berita-berita seputar penentuan tanggal 1 Dzul Hijjah.
George aktif menyimak berita di radio. Istrinya menyimak lewat televisi. Sedangkan Tony rajin searching di internet.
Ketika pengumuman tanggal 1 Dzul Hijjah diumumkan, George sekeluarga bersiap-siap untuk menyambut Iedul Adha yang bertepatan dengan tanggal 10 Dzul Hijjah, setelah acara wukuf di Arafah tanggal 9-nya.
Keesokannya, mereka sekeluarga pergi ke desa untuk membeli domba sesuai kriteria syari untuk dijadikan hewan kurban (udhiyyah), yaitu: tidak boleh buta sebelah, pincang, atau terlalu kurus. Mereka berniat menyembelihnya begitu hari raya tiba. Baca entri selengkapnya »
This entry was posted in Belajar Islam and tagged 1 Januari, 2013, Adat, agama, ahli kitab, Aqidah, Happy New Year, Islam, Malam Tahun Baru, nashrani, Sejarah Terompet, Serunai, Tahun Baru, Tasyabbuh, Terompet, Yahudi.
Sejarah Terompet di Tahun Baru (Meniup Terompet Adalah Tradisi Yahudi)
Sejarah Terompet di Tahun Baru
Seluruh penjuru dunia telah menyambut pergantian tahun. Seperti negara-negara lain di dunia, masyarakat di Indonesia pun juga demikian. Jika di beberapa negara Asia, seperti Jepang, Korea, dan China, masyarakatnya menghabiskan malam Tahun Baru dengan mengunjungi tempat ibadah untuk berdoa. Maka di Indonesia, meniup terompet sudah menjadi tradisi masyarakat saat menyambut pergantian tahun.
Sayangnya, hingga saat ini tak banyak orang yang tahu mengapa terompet dipilih untuk menyambut datangnya tanggal 1 Januari!! Mereka juga tak tahu hukumnya menurut syariat Islam!!! Baca entri selengkapnya »
This entry was posted in Belajar Islam and tagged 1 Januari, 2013, Adat, agama, ahli kitab, Aqidah, Happy New Year, Islam, Malam Tahun Baru, nashrani, Sejarah Terompet, Serunai, Tahun Baru, Tasyabbuh, Terompet, Yahudi.
Beberapa Kemungkaran di Akhir Tahun
Allah Subhânahû Wa Ta’âlâ telah menganugerahkan nikmat yang sangat besar kepada umat Islam sebagaimana firman-Nya,
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا
“Pada hari ini telah Kusempurnakan agama kalian untuk kalian, dan telah Ku-cukupkan nikmat-Ku kepada kalian, dan telah Ku-ridhai Islam sebagai agama kalian.”[Al-Mâ`idah: 3]
Dari kesempurnaan nikmat-Nya, Allah Subhânahû Wa Ta’âlâ tidaklah meridhai, kecuali agama Islam,
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“Barangsiapa mencari (agama) selain agama Islam, sekali-kali tidaklah (agama itu) akan diterima darinya, dan di akhirat dia termasuk orang-orang yang rugi.” [Âli ‘Imrân: 85] Baca entri selengkapnya »
This entry was posted in Belajar Islam and tagged 1 Januari, akhir tahun, kemungkaran akhir tahun, Malam Tahun Baru, Natal, perayaan akhir tahun, Tahun Baru, Tahun Baru 2013, Tasyabuh.
Hukum Menerima Makanan Natal..?
Pertanyaan:
Bagaimana sikap kita jika tetangga kita memberikan makanan Natal pada tanggal 25 Desember? Apakah makanan tersebut kita buang, atau kita tolak, meskipun jika penolakan kita menyebabkan kesalahpahaman mereka terhadap kita? Jazaakumullah khairan.
Jawaban:
Alhamdulillah, Baca entri selengkapnya »
This entry was posted in Belajar Islam and tagged 1 Januari, 25 Desember, Aqidah, Cemara, Christmas, Desember, Hari Raya, Isa, Islam, Kerusakan Tahun Baru, Kristen, Malam Tahun Baru, Masehi, Muharram, nahsrani, Nasihat, Natal, New Year, Pemborosan, Peringatan, Pohon Natal, Santa, Sejarah Tahun baru Masehi, Sinterklas, Syirik, Tahun Baru, Tahun Baru Hijriah, Tahun Masehi, Tasyabuh, Tauhid, Trinitas, xmas, Yesus, Zina.
Perayaan Tahun Baru Itu Syi’ar Kaum Kuffar [Ketahuilah!]
PERAYAAN TAHUN BARU ITU SYIAR KAUM KUFFÂR
Oleh : Muhammad Abū Salmâ
“Tet Tet Tet”, saya mendengar bising suara anak-anak kecil meniup terompet. Bising sekali. Di pinggiran jalan, berjejer panjang para penjual terompet dengan berbagai aksesorisnya mengais rezeki. Saya teringat, ohya… beberapa hari lagi akan masuk pergantian tahun. Subhânallôh, di mana-mana masyarakat tampaknya sedang sibuk mempersiapkan perayaan tahun baru. Mulai dari spanduk, baleho, umbul-umbul, aksesoris dan lainnya. Di perempatan lampu merah, mata saya tertarik dengan sebuah spanduk bertuliskan, ”Muhasabah Akhir Tahun & Istighotsah” bersama ”Gus…”.
Mungkin, penyelenggara acara tersebut berfikir, daripada kaum muslimin berhura-hura pada saat pergantian akhir tahun, lebih baik membuat acara yang Islâmî sebagai alternatif daripada acara hura-hura. Tapi, apa benar bahwa perayaan Tahun baru itu merupakan syiarnya kaum kuffâr?!! Masak hanya merayakan perayaan dan peringatan seperti ini saja dikatakan syiarnya kaum kuffâr?!! Mungkin, demikian pertanyaan yang muncul dari benar para pembaca. Baca entri selengkapnya »
This entry was posted in Belajar Islam and tagged 1 Januari, 25 Desember, Aqidah, Cemara, Christmas, Desember, Hari Raya, Isa, Islam, Kerusakan Tahun Baru, Kristen, Malam Tahun Baru, Masehi, Muharram, nahsrani, Nasihat, Natal, New Year, Pemborosan, Peringatan, Pohon Natal, Santa, Sejarah Tahun baru Masehi, Sinterklas, Syirik, Tahun Baru, Tahun Baru Hijriah, Tahun Masehi, Tasyabuh, Tauhid, Trinitas, xmas, Yesus, Zina.
10 Kerusakan Dalam Perayaan Tahun Baru [..maaf kawan, saya hanya mengingatkan..]
Alhamdulillah. Segala puji hanya milik Allah, Rabb yang memberikan hidayah demi hidayah. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga, para sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka hingga akhir zaman. Manusia di berbagai negeri sangat antusias menyambut perhelatan yang hanya setahun sekali ini. Hingga walaupun sampai lembur pun, mereka dengan rela dan sabar menunggu pergantian tahun. Namun bagaimanakah pandangan Islam -agama yang hanif- mengenai perayaan tersebut? Apakah mengikuti dan merayakannya diperbolehkan? Semoga artikel yang singkat ini bisa menjawabnya.
Sejarah Tahun Baru Masehi
Tahun Baru pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM (sebelum masehi). Tidak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma, ia memutuskan untuk mengganti penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan sejak abad ketujuh SM. Dalam mendesain kalender baru ini, Julius Caesar dibantu oleh Sosigenes, seorang ahli astronomi dari Iskandariyah, yang menyarankan agar penanggalan baru itu dibuat dengan mengikuti revolusi matahari, sebagaimana yang dilakukan orang-orang Mesir. Satu tahun dalam penanggalan baru itu dihitung sebanyak 365 seperempat hari dan Caesar menambahkan 67 hari pada tahun 45 SM sehingga tahun 46 SM dimulai pada 1 Januari. Baca entri selengkapnya »
This entry was posted in Belajar Islam and tagged Hari Raya, Kerusakan Tahun Baru, Malam Tahun Baru, Muharram, Nasihat, New Year, Pemborosan, Peringatan, Sejarah Tahun baru Masehi, Tahun Baru, Tahun Baru Hijriah, Tahun Masehi, Tasyabuh, Zina.