[Kajian Tematik] Renungan Hati dan Nasihat bagi Kaum Muslimin & Penjelasan Ghadir Khum dan Perayaan Hari Asyura

Posted on Updated on

Kajian tematik, menggantikan jadwal kajian kitab ‘Umdatul Ahkam yang rutin dibahas Ustadz Abu Qatadah tiap Sabtu pagi di Radio Rodja dan RodjaTV. Kali ini, pada Sabtu pagi, 5 Muharram 1435 / 9 November 2013, pukul 09:00-11:30 WIB, Ustadz Abu Qatadah membahas tentang Renungan Hati dan Nasihat bagi Kaum Muslimin, kemudian pada pertengahan sesi, dapat kita jumpai pembahasan tematik Penjelasan Ghadir Khum dan Perayaan Hari Asyura. Simak kajian berdurasi 2 jam termasuk tanya-jawabnya ini, atau silakan langsung didownload dan dibagikan ke saudara-saudara kita.

Ringkasan Ceramah Agama Islam

Hari Asyura, 10 Muharram

Asyura, 10 Muharram, di tengah-tengah kaum Muslimin, ada di antara sunnah dan bid’ah. Dan akan diungkapkan hadits-hadits tentang Asyura dan Muharram.

Hadits-hadits yang shahih tentang ‘Asyura dan Muharram

Diriwayatkan oleh Imam Muslim rahimahullahu Ta’ala, yaitu hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

أفضل الصيام بعد رمضان شهر الله المحرم، وأفضل الصلاة بعد الفريضة صلاة الليل

“Puasa yang paling afdhol (utama) setelah puasa Ramadhan, adalah puasa di bulan Allah, bulan Muharram. Dan shalat yang paling afdhol setelah shalat wajib adalah shalat malam.”

Kita tahu dari hadits ini, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan bulan Muharram dengan dua hal. Yang pertama, tentang puasa yang paling afdhol setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Muharram. Yang kedua, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengidhofatkan bulan Muharram kepadanya, dinamakan dengan syahru Allah (شهر الله). Para ulama menjelaskan sesuatu yang langsung diidhafatkan langsung kepada Allah, maka ini adalah untuk ta’dzim, yaitu menunjukkan mulia dan agungnya perkara tersebut.

Kemudian, dinyatakan tentang keutamaan puasa Asyura disebutkan dalam Shahih Bukhari, dari hadits ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata:

ما رأيت النبي صلى الله عليه وسلم يتحرّى صيام يوم فضَّله على غيره إلا هذا اليوم يوم عاشوراء، وهذا الشهر يعني شهر رمضان

“Aku tidak melihat suatu perhatian kepada puasa dan mengutamakan dari yang lainnya, selain hari ini, yaitu hari ‘Asyura (tanggal 10 dari bulan Muharram), dan bulan ini, yaitu bulan Ramadhan.”

Dalam hadits Abu Qatadah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

صيام يوم عاشوراء أحتسب على الله أن يكفر السنة التي قبله

Puasa pada ‘Asyura (tanggal 10 Muharram), maka aku berharap kepada Allah bahwasanya akan menghapus dosa setahun yang telah lalu.”

Kemudian di dalam hadits yang lainnya, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan bahwa beliau akan puasa pada tanggal 9-nya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

فــإذا كــان العام المقبل ـ إن شاء الله ـ صمنا الـيـوم الـتـاســع

“Jika aku masih hidup pada tahun yang akan datang -dengan izin Allah- maka kami akan puasa pada tanggal 9-nya (9 Muharram).” (H.R. Muslim)

Di dalam hadits ini, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan kepada kita, tentang puasa pada tanggal 9-nya (di bulan Muharram.

Dst.

Hadits-hadits yang dha’if dan palsu tentang ‘Asyura dan Muharram

Kemudian akan dibahas, hadits-hadits yang dhaif berkaitan dengan puasa ‘Asyura ini. Bahkan berupa hadits yang palsu (maudhu’).

Simak selanjutnya tentang paparan hadits-hadits palsu bulan Muharram dan khususnya ‘Asyura, juga penjelasan tentang sejarah pembunuhan terhadap Al-Husain bin ‘Ali radhiyallahu Ta’ala ‘anhuma yang merupakan tipu daya Syiah kaum Kufah dan penjelasan tentang hadits-hadits Ghadir Khum dengan mendownload kajian ini.

Download Ceramah Agama Islam: Renungan Hati dan Nasihat bagi Kaum Muslimin (Penjelasan tentang Ghadir Khum dan Perayaan Hari Asyura)

Tinggalkan komentar